
CryptoNews ICONEWSMEDIA – Setelah menggemparkan dunia karena harga Bitcoin naik dari 50juta IDR per BTC menjadi 180juta IDR per BTC dalam kurun waktu kurang dari 2 bulan, kabar tak sedap hadir menghantui para komunitas crypto dunia. Pasalnya, ini bukanlah kejadian yang pertama kalinya , bahkan hampir setiap ada momen harga BTC naik, pasti ada saja berita buruk yang menghambat laju bull run dari Bitcoin itu sendiri. Tingginya animo masyarakat terhadap keberadaan aset digital cryptocurrency menjadi penyebab utama ketertarikan penjahat dunia maya untuk melakukan aksi kejahatannya. Karena memang, tidak ada sistem didunia ini yang benar benar aman.
Salah satu Exchanger Cryptocurrency asal Singapura dilaporkan telah di retas oleh hacker yang belum dikenal. Kejadian ini terjadi pada tanggal 27 Juni 2019 melalui pengumuman langsung melalui akun twitter resmi miliki Bitrue.
Tragedi ini terjadi ketika pukul 01.00 AM waktu GMT +8 tanggal 27 Juni 2019, dimana hacker memanfaatkan kelemahan sistem dari Tim Risk Control yang kedua dan langsung mengakses 90 akun pengguna Bitrue. Lalu kemudia hacker berhasil mengakses Hot wallet dari Bitrue dan langsung memindahkan dana ke Exchanger Crypto lain dengan jumlah koin 9,3juta XRP (Ripple) dan 2,5juta ADA (Cardano).
Tetapi langkah pencuri ini berhasil di antisipasi berkat kerjasama antara exchanger TOP di dunia ini, yaitu Huobi, Bittrex dan ChangeNow.io . Mereka saling bersinergi dan berkomunikasi untuk membekukan aset yang di pindahkan oleh peretas ini. Dengan begitu, peretas tidak akan bisa melakukan transaksi apapun pada Exchanger terkait dan dana masih di bekukan untuk di proses lebih lanjut.
Bitrue menjamin keamanan aset penggunanya dan memastikan tidak akan ada yang dirugikan atas terjadi nya kasus peretasan ini. Bitrue juga telah mengasuransikan seluruh aseetnya demi keamnaan dan demi menangani kejadian seperti ini. Dan untuk sementara waktu setelah kejadian tragis itu terjadi, Bursa Bitrue dilakukan maintenance untuk melakukan beberapa perbaikan sistem dan menjaga keamanan .