Bossman Sontoloyo : Blockchain akan berguna di masa depan

By | July 12, 2020

Sebagai korban terdampak pandemi tahun ini, banyak waktu luang kuhabiskan untuk nonton Youtube dan main game. Tidak disangka Deddy Corbuzier malah memberikan angin segar bagi saya untuk terus berkarya di blog ini setelah menonton podcastnya di YouTube. Timbul sebuah rasa yang meyakinkan saya bahwa dunia ini akan sangat menarik untuk dijalani kedepannya.

Tanya jawab dan ngobrol santai antara Deddy Corbuzier dan Mardigu Wowiek atau biasa di kenal sebagai Bossman Sontoloyo yang kaya akan materi kompleks seputar bernegara, berwirausaha, bersosial, kepemimpinan , ekonomi, lengkap semua dibahas oleh Bossman membuat mata saya melek akan realita kehidupan ini.

Saya yang baru pertama kali mengetahui sosok Bossman Sontoloyo ini sangat kagum banget. Kesan pertama saya mendengar suara yang keluar dari mulut Bossman ini, seperti melihat gerbang mewah yang didalam nya sangat kaya akan ilmu pengetahuan duniawi.

Semua pemikirannya rasional dan dibalut dengan kosa kata yang sangat mudah untuk dipahami dan penampilan nya sederhana membuat semua orang merasa benar benar setara ketika ingin membangun ikatan  dengan si Bossman ini.

Ada sebuah momen dimana Bossman Sontoloyo mengungkapkan bahwa Blockchain akan menjadi masa depan. Ketika beliau ngomong itu, otak saya langsung konek.

Satu tahun lebih saya jadi orang yang nongkrong di Forum Bitcoin.org dan satu tahun juga saya vakum dari forum tersebut. Saya sangat paham betul apa yang dimaksud masa depan oleh Bossman ini.

Memang benar, Bitcoin menggunakan teknologi Blockchain sebagai pondasinya, tetapi bukan berarti Bitcoin akan menjadi kebutuhan di masa mendatang. Perlu diingat, bahwa Bitoin itu bagian dari Blockchain , sedangkan Blockchain belum tentu milik Bitcoin. Ada ratusan cryptocurrency yang menggunakan Blockchain. Dan sebagian besar nya ini memiliki arsitektur yang berbeda beda.

Walaupun total transaksi yang terjadi didunia ini menggunakan cryptocurrency masih sangat kecil, tetapi dari hal kecil itulah yang akan menimbulkan ancaman bagi mata uang yang mendominasi seperti USD dan EURO.

Tidak sedikit loh, investor besar yang mati matian bela Bitcoin yang sebenernya punya tujuan terselubung. Tujuannya yaitu ingin menginternasionalkan teknologi Blockchain ini.

Perkembangan teknologi blockchain lebih pesat karena banyaknya developer Cryptocurrency yang mengadopsi Blockchain sebagai pencatat transaksi nya.

Kenapa bisa dikatakan pencatat transaksi?

Ya simpelnya emang begitu, sobat. Jadi tujuan di bentuknya teknologi blockchain adalah  menjunjung tinggi asas transparansi transaksi yang terjadi dalam sebuah jaringan mata uang digital. Istilah lain Blockchain adalah buku besar yang mencatat transaksi yang ada tanpa adanya campur tangan manusia.

Data yang tersimpan di Blockchain tidak bisa dimanipulasi atau dipalsukan. Artinya tracking transaksi yang terjadi akan lebih mudah dipastikan.

Apa tantangan terbesar Blockchain untuk bisa menjadi Go Internasional?

Tantangan terbesarnya adalah government atau pemerintah seluruh negara dan juga orang orang di balik mata uang USD.

Ketika Blockchain ini muladi disadari oleh masyarakat luas akan keadilannya, maka para pejabat negara yang memiliki kebiasaan kotor dalam hal keuangan, tentunya akan berupaya keras agar Blockchain ini muncul. Koruptor dan calon koruptor, lebih cenderung menekan perkembangan teknologi ini jika ingin bisnis kotornya selamat.

Kenapa kok para koruptor , anti terhadap Blockchain?

Tidak akan ada pemalsuan data seperti harga kertas HVS 70gsm satu rim (500 lembar) yang di pasaran harganya adalah 50ribu, tidak akan bisa diganti menjadi 70ribu. Kalaupun mereka berani menggantinya, hal itu bisa menjadi pemicu terjadinya kerusuhan seperti demo mahasiswa yang terjadi atas RUU beberapa waktu lalu atau bahkan lebih parah lagi.

Ketika saya belajar banyak  di Forum Bitcoin.org , ada ratusan start up dengan project yang berbasis Blockchain yang sangat inovatif sekali dan masuk akal untuk bisa dijadikan media transparansi sebenarnya, salah satunya adalah Pemilihan Umum secara Demokrasi yang berbasis Blockchain.

Awalnya, saya tidak percaya akan ada hal ini, kemudian ketika melihat rumusan project tersebut dalam sebuah Whitepaper yang dibuat oleh developernya, maka yang bisa saya katakan adalah “Its Possible”.

Ketika dunia butuh sarana untuk mengukur kejujuran seseorang, blockchain bisa dijadikan solusi untuk menghandle sebagaian besarnya.

Sementara alasan utama musuh Blockchain yang lainnya adalah orang di balik USD, yaitu karena di era Blockchain, tradisi cashless akan semakin popular. Mata uang fisik tidak bisa di jadikan media transaksi yang relevan lagi. Yang artinya pembuat dan penjual USD akan semakin kehilangan pasarnya.

Seperti yang kita ketahui, bahwa sekarang ini yang memimpin mata uang di dunia adalah USD. Kita sebagai warga Indonesia, tentu saja sangat bangga jika mata uang IDR masuk jadi mata uang dunia. Atau paling tidak kita memiliki target untuk menyingkirkan USD saja dari muka bumi.

Ya setidaknya kita bisa mempersulit para elit global yang mendominasi saat ini, agar didunia terhiasi dengan bahasan yang lebih menarik daripada Kalung anti Corona yang dibuat pemerintah Indonesia.

Terimakasih sobat semua sudah mampir.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *