
iconewsmedia.com – Budidaya lele sistem bioflok menjadi alternatif tersendiri bagi kita yang ingin mencoba metode lain. Lele merupakan nama ikan yang sudah tidak asing didengar karena lele merupakan jenis lauk yang sudah sering dimakan dan akrab di lidah masyarakat Indonesia. Karena itu untuk kamu yang suka memakan lele kini sangat mudah menemukan lele sebagai lauk di beberapa warung makan. Sehingga bisa dikatakan bahwa permintaan lele sudahh semakin banyak dan berkembang. Permintaan yang semakin meningkat dapat menjadi peluang usaha atau bisnis ternak lele yang menjanjikan. Ternak lele dapat dilakukan dengan menggunakan sistem bioflok.
Ternak lele dengan sistem bioflok ini pada dasarnya menggunakan mikroorganisme, bakteri atau limbah yang diolah menjadi gumpalan gumpalan kecil atau disebut juga flok yang nantinya akan menjadi makanan atau pakan yang alami untuk lele. Dengan sistem bioflok maka kamu dapat melakukan budidaya atau ternak ikan lele di tempat yang tidak luas tetapi hasil yang didapatkan banyak.
Mekanisme Budidaya Lele sistem bioflok dari awal hingga akhir
Budidaya sistem bioflok harus memperhatikan langkah-langkah dari awal hingga akhir agar bisa berhasil dan maksimal. Berikut ini mekanisme yang bisa kalian lakukan agar bisa memfungsikan budidaya lele sistem bioflok.
Persiapan Kolam
Kolam yang digunakan untuk melakukan ternak sistem bioflok adalah kolam yang terbuat dari terpal dengam bentuk bulat atau tabung terbuka. Kerangka luar dari kolam ini bisa dibuat dengan besi agar lebih kokoh. Pembuatan kolam seperti ini lebih praktis, mengehemat biaya dan tempat. Kolam yang dibuat dengan diameter 3 meter dapat menampung sampai 3000 ekor lele. Untuk membuang kotoran maka pada dasar kolam diapsang pipa sebagai jalan keluarnya. Saat melakukan proses pembuangan maka harus ditambah air agar kapasitas air dalam kolam tetap tercukupi dan oksigen dalam kolam tercukupi.
Persiapan Air Kolam
Untuk persiapan air kolam, hari pertama isi kolam dengan air dengan ketinggian 80 sampai 100 cm. Lalu di hari kedua pada air masukkan probiotik atau bakteri baik seperti POC atau BMW dengan jumlah dosis 5 ml/m3. Selanjutnya di hari ketiga, masukkan molase dengan jumlah dosis 250 ml/m3 dan beri tambahan dolomite dengan jumlah dosis 150-200 gr/m3. Setelah air kolam terisi dengan komponen tersebut diamkan air selama 7 sampai 10 hari supaya mikroorganisme bisa hidup dengan baik.
Persiapan Penaburan Benih Lele
Kamu harus bisa memastikan benih lele yang kamu miliki baik untuk diternak. Pilih benih dari indukan yang unggul, benih lele melakukan gerakan yang aktif, tubuhnya tidak cacat dengan panjang sekitar 4 hingga 7 cm. Jika benih sudah dimasukkan ke kolam maka selanjutnya beri probiotik lagi dengan jumlah dosis 5ml/m3.
Melakukan Perawatan
Perawatan yang dilakukan pada benih ikan lele ini dapat kamu lakukan setiap 10 hari sekali. Sebelum benih lele mencapai ukuran 12 cm perawatan yang dilakukan yaitu dengan cara memberi probiotik sebanyak 5 ml/m3, ragi tempet dengan jumlah 1 sendok makan/m3, ragi tape sebannyak 2 butir/m3, lalu di malam hari tambahkan dolmit sebanyak 200-300 gram/m3.
Dan jika panjang lele sudah lebih dari 12 cm maka perawatan yang dilakukan yaitu memberikan probiotik dengan jumlah 5ml/m3, ragi tape dengan banyak 2-3 sendok makan/m3, dan di saat malam hari beri dolomit sebanyak 200-300ml/m3.
Proses Pemberian Pakan Lele
Pastikan Anda memberi pakan yang baik secara rutin agar mendapatkan hasil ternak yang baik. Karena jika lele kekurangan pakan bisa jadi lele akan kanibal dan berdampak pada ternak Anda. Berikan pakn yang memiliki kualitas bagus dan sesuai dengan umur ikan atau mulut ikan. Pemberian pakan tetap di ikuti dengan pemberian probiotik, setelah flok dalam kolam terbentuk maka kamu dapat mengurangi dosis pakan yang diberikan.
Dengan proses-proses diatas, bisnis budidaya lele sistem bioflok akan lebih mudah maksimal. Semoga bisa membantu teman-teman disini.