Daftar Perusahaan besar di Surabaya

By | March 2, 2021

ICONEWSMEDIA.COM – Surabaya merupakan salah satu kota besar dan pusat bisnis di Indonesia selain Jakarta. Kota Pahlawan sebutan bagi kota Surabaya telah melahirkan berbagai jenis perusahaan dan startup yang ternama.

Berbagai perusahaan di Surabaya memiliki daya tarik tersendiri bagi siapa saja yang ingin mencari pekerjaan selain ibu kota yakni Jakarta Berikut  adalah beberapa perusahaan dan startup ternama di Surabaya:

HM Sampoerna

Di tahun 1913 seorang Liem Seeng Tee mulai memproduksi rokok sigaret kretek tangan yang diberi merk Dji Sam Soe dari rumah yang berada di Surabaya. Saat usahanya sudah mapan dan sukses,  pada tahun 1930, Liem Seeng Tee mendirikan perusahaan Sampoerna dan di Tahun 1959 kepemimpinan Sampoerna beralih ke generasi kedua yakni Aga Sampoerna.

HM Sampoerna mulai berkembang menjadi perusahaan publik dengan menyusun struktur modern. HM Sampoerna mulai melakukan ekspansi serta investasi yang  akhirnya pada tahun 2005 Phillip Morris International Inc melalui anak perusahaan yang berada di Indonesia, PT Philip Morris Indonesia mengakuisisi sebagian besar saham Sampoerna. Menurut data yang ada di tahun 2017, Sampoerna telah menjadi pemimpin pasar rokok di Indonesia dengan pangsa pasar sebesar 33 persen.

Pakuwon Jati

Pakuwon Jati merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengembangan properti dengan fokus pada konstruksi pusat perbelanjaan dan gedung perkantoran. Pendirian PT Pakuwon Jati Tbk bermula dari sang pendiri yakni Alexander Tedja yang membeli sebidang tanah di Jalan Basuki Rahmat untuk di jadikan sebuah proyek pusat perbelanjaan Plaza Tunjungan I Surabaya yang mulai saat ini berkembang menjadi Superblok. Pakuwon merupakan pelopor konsep superblok  yang menerapkan pengembangan properti terintegrasi berskala besar di bidang usaha mal, kantor, kondominium dan hotel. Saat ini Pakuwon mengelola dan memiliki pusat perbelanjaan seperti Plaza Tunjungan I – IV, kantor kompleks BBD Tower, Sheraton Surabaya Hotel bintang 5, Kondominium dan real estate Laguna Indah, serta  kawasan industri yang berlokasi di Surabaya.

Jawa Pos

PT. Perusahaan Penerbitan dan Percetakan Djava Post Concern Limited  didirikan oleh The Chung Shen (Soeseno Tedjo)  Pada 1 Juli 1949 dengan menerbitkan surat kabar harian Jawa Pos di Surabaya. Pada tahun 1982 jawa pos dijual ke Eric Samola yang merupakan pengusaha media dan juga Direktur Utama PT Grafiti Pers, jawa pos dijual karena Shen tidak memiliki penerus bisnis korannya. Kemudian Eric menunjuk Dahlan Iskan untuk memimpin dan membenahi Jawa Pos. Dahlan Iskan lantas membenahi jawa pos dan membuat beberapa terobosan seperti menaikkan oplah, Jawa Pos terbit pagi, dan koran lokal di daerah lain bernama “Radar”. Era mulai berganti dan Jawa Pos memasuki bisnis digital dengan menghadirkan JawaPos.com.

Maspion Group

Awal mula berdirinya Maspion diawali dengan Alim Husin mendirikan UD Logam Djawa pada tahun 1962 yang merupakan industri dapur rumah sederhana di Surabaya. Perusahaan UD Logam Djawa merupakan industri yang memproduksi lampu teplok terbuat dari aluminium dan logam. Di Akhir tahun 1970 mulai memproduksi perabot rumah tangga dengan bahan plastik seperti ember, baskom, loyang, dan sebagainya yang di pasarkan ke toko-toko dan pasar-pasar, daerah Pabean dan Pasar Turi.

Pada 1972, usaha keluarga Alim Husin tersebut berkembang pesat sehingga kemudian mendirikan Maspion. Maspion merupakan logo sekaligus singkatan dari Mengajak, Anda, Selalu, Percaya, Industri, Olahan, Nasional. Saat ini Maspion Group telah menjadi 8 kategori bisnis utama yaitu Layanan Produk Konsumen, Produk Konsumen Industri, Konstruksi dan Material Bangunan, Hotel, Properti Komersil dan Properti Industri, Perbankan, Perdagangan dan Distribusi, Infrastruktur dan Energi, dan beragam bisnis lainnya.

Dengan adanya berbagai perusahaan besar di Surabaya, tak bisa di  pungkiri jika kota Surabaya menjadi salah satu tujuan para pencari kerja untuk mulai meniti karir  pada perusahaan yang ada disana seperti industri manufaktur, perdagangan, perbankan, asuransi, ekspor dan impor, serta sektor media dan pariwisata yang terus berkembang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *