
Jika kemarin kamu melihat harga Bitcoin berada di kisaran 150juta IDR , belum tentu hari ini atau besok harganya masih di angka 150juta IDR. Bisa jadi 170juta IDR atau bahkan turun di angka 120juta IDR. Naik turunnya harga Bitcoin ini, adalah yang dinamakan dengan fluktuasi harga. Banyak sekali orang yang bertanya tanya, kenapa harga Bitcoin bisa berubah dengan cepat sekali? Nah, kali ini saya akan memberikan beberapa penjelasan mengenai fenomena harga bitcoin ini. Mungkin bagi sebagian orang ini adalah hal biasa , tetapi bagi sebagian orang lagi, ini bisa jadi hal yang sangat epic.
Beberapa alasan utama fluktuasi harga Bitcoin sangat cepat
1. Masih dalam Tahap Berkembang
Yang dimaksud tahap berkembang adalah di lihat dari sudut adopsi masyarakat, dimana sekarang ini bitcoin masih dalam tahap melebarkan sayapnya untuk bisa di terima oleh masyarakat secara umum. Karena masih banyak orang yang tidak yakin dengan bitcoin, hal ini menjadikan bitcoin mengalami beberapa hambatan dalam melakukan hegemoni mata uang. Memang benar, secara kegunaan, bitcoin sudah bisa digunakan dengan baik, tetapi belum semua orang menggunakan bitcoin secara global atau minimal resmi digunakan dan bersanding dengan mata uang suatu negara. Hal ini menimbulkan banyak pertanyaan seputar kepercayaan terhadap suatu mata uang, ada yang percaya dengan bitcoin dan berani membeli harga tinggi dan ada juga yang tidak percaya dengan bitcoin dan hanya ingin memantau nya saja tanpa melakukan aktivitas jual beli bitcoin.
Pengakuan legalitas secara global, tentu akan bisa men stabilkan harga bitcoin dalam jangka waktu panjang. Karena masih ada beberapa negara yang menolak keberadaan bitcoin, karena dianggap bahaya dan tidak memiliki nilai mata uang yang pasti, maka hambatan pun muncul. Jika Bitcoin juga di legalkan, maka wallet address miliki Satoshi Nakamoto yang berisi 900ribu lebih BTC, berpotensi merusak harga Bitcoin itu sendiri dan juga membahayakan ekosistem cryptocurrency jika terjadi transaksi melalui wallet tersebut.
2. Rumor dan Berita
Betapa mudahnya elit global untuk mendapatkan tempat untuk menguasai dunia melalui media media terpercaya di bumi ini. Hanya dengan membayar sebagian uang mereka, mereka bisa mengetahui apa yang akan terjadi setelah apa yang mereka lakukan yang kaitannya dengan uang.
3. Tidak ada Asset Pendukung
Yang saya maksud dengan aset pendukung adalah, bahwasanya bitcoin berdiri hanya berdasarkan kepercayaan publik bahwa Bitcoin sebagai mata uang. Hal ini tentu saja menyebabkan terbaginya komunitas menjadi dua faham yang berbeda. Paham pertama mengakui bahwa bitcoin bisa digunakan untuk transaksi, dan paham kedua adalah bitcoin tidak layak untuk digunakan sebagai alat transaksi. Dilihat dari nilai intrinsik mata uang, Bitcoin di buat hanya dengan teknologi komputer saja, artinya tidak ada bentuk fisik. Berbeda dengan mata uang koin, yang harus menggunakan logam untuk membuat sebuah uang , yang biasanya harga logam tersebut memiliki harga setara dengan nilai uang tersebut. Contoh mata uang yang sangat stabil adalah Dinar dan Dirham, dimana keduanya dibuat menggunakan logam mulia yang nilainya setara dengan nilai uang.