Pemilik Bitcoin Meninggal, Gimana nasib Walletnya?

By | November 6, 2020

Sangat wajar bagi pemilik Bitcoin meninggal dunia, karena pada dasarnya manusia adalah spesies tidak bisa hidup kekal abadi di bumi ini.

Saya yakin kalian pasti punya akun sosial media seperti Instagram, Facebook, Google, Linked In atau yang lain yang juga di kendalikan penuh oleh kalian sendiri.

Lalu, apa yan akan terjadi dengan aset digital kita termasuk Bitcoin dan juga akun akun sosial media kita ketika kita mati?

Bitcoin memiliki mekanisme yang unik dimana ketika bitcoin di rilis, total supply nya tidak akan lebih dari 21juta BTC dan juga setiap transaksi yang terjadi di jaringan blockchain akan tercatat secara rinci dan terpublikasi.

Setiap wallet Bitcoin memiliki password rahasia dalam bentuk kode-kode bernama private key, yakni sebuah kunci utama untuk bisa mengakses dan melakukan pengiriman saldo Bitcoin yang ada pada wallet tersebut.

Tidak ada pihak tersentralisasi yang terlibat proses simpan menyimpan private key , itu artinya hanya pemilik wallet lah yang memiliki private key tersebut.

Baca juga : Daftar 5 Block Explorer Bitcoin Terbaik saat ini

Saldo Bitcoin tidak akan bisa diakses oleh orang lain, apabila si pemilik private key tidak memberitahukan kunci wallet nya kepada orang selain dirinya.

Fitur ini memungkinkan bahwa keamanan jaringan blockchain dari Bitcoin sangat alami. Dan hingga saat ini tidak ada cara lain untuk mengakses wallet nya menggunakan private key.

Jika pemilik Bitcoin meninggal dan hanya dia yang mengetahui private key tanpa ada keluarga yang tahu, maka seluruh Bitcoin miliknya tidak akan bisa diakses oleh siapa saja, tidak bisa di kirimkan . Tetapi wallet dari pemilik Bitcoin yang meninggal masih tetap tercatat di jaringan blockchain.

Nasib seperti ini pernah dialami oleh seorang bos besar cryptocurrency asal Kanada, dimana menurut laporan , Gerald Cotten seorang CEO perusahaan bursa pertukaran mata uang kripto Quadriga dilaporkan meninggal dunia. Total aset sebanyak $145juta ternyata tersimpan pada cold wallet untuk menghindari terjadinya peretasan. Dan uniknya, private key tersebut hanya di ketahui oleh almarhum.

Istri dari mendiang , tidak tahu apapun mengenai private key suaminya yang barusaja meninggal, bahkan laptop yang digunakannya untuk bekerja pun juga ter enkripsi, sehingga hal tersebut sangat mempersulit tim dari perusahaan Quadriga.

Terpaksa perusahaan bursa pertukaran Quadriga tersebut harus bertanggung jawab atas dana yang belum bisa diakses tersebut kepada lebih dari 100.000 pengguna Quadriga.

Sudah jelas bukan? Apa yang akan terjadi jika pemilik bitcoin meninggal dunia. Akan sangat merepotkan sekali jika jumlah nilai aset digital tersebut sangat besar.

Ada baiknya kita meninggalkan jejak private key kita agar tidak memberikan penyesalan kepada kerabat dekat ketika kita memiliki aset digital yang besar dan ternyata umur kita berakhir dalm waktu dekat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *